Postingan

KONSEP BENCANA DALAM CARA PANDANG ISLAM DAN ATHEISME

Gambar
              Bencana pernah diceritakan oleh para filsuf Yunani seperti oleh plato yang menceritakan mitos bencana gempa bumi dan banjir yang menenggelamkan kota Atlantis bersama penduduknya [1] . Beberapa masyarakat beranggapan fenomena-fenomena alam semesta berlaku karena sebab akibat saja seperti menurut Stephen Hawking, seorang atheis dan ilmuwan,yang mengatakan bahwa alam semesta adalah hasil fenomena yang dapat dijelaskan dengan sains, bukan oleh karena Tuhan, dalam bukunya yang berjudul “A Brief of Time From The Big Bang to Black Holes,” dimana Hawking menyebutkan “we would know the mind of God” , kita akan dapat mengetahui semua yang diketahui Tuhan, Jika memang Tuhan itu ada. Tapi nyatanya Tuhan tidak ada [2]             Dalam peradaban Barat, sebagian peneliti menyatakan bahwa alam ini ada secara kebetulan atau ada dengan sendirinya. Sehingga segala apa yang terjadi di alam ini hanyalah bentuk fenomena alam yang biasa, yaitu sekedar hubungan antara sebab dan akibat, jug

Semesta Kecil Dalam Diri Manusia

            Man arafa nafsahu arafa rabbahu, barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhanya, sebuah petuah dari seorang ulama yang sangat dalam sekali maknanya, beberapa ulama mengatakan bahwa manusia adalah mahluk mikrokosmos atau orang jawa menyebutnya jagad cilik, segala apa yang ada di alam semesta terdapat dalam tubuh manusia. Unsur mineral, air, api, udara dan tanah semua ada dalam diri manusia, unsur fisik kita memiliki mineral, unsur tumbuhan , kita tumbuh berkembang lalu mati kemudian, unsur hewani kita memilliki sifat agresivitas, mobilitas dan ambisi, sementara yang disebut unsur manusia adalah nathiq dan aqil. Nathiq adalah kemampuan berbahasa, berbicara. Sedangkan aqil adalah kekuatan untuk berpikir-daya akal.           Menurut, Fahrudin Faiz, pengasuh ngaji filsafat, para tokoh tasawuf mengatakan , manusia pada hakikatnya adalah cerminan Tuhan, bayangan Tuhan di muka bumi dalam diri kita adalah pantulan ketuhanan. Segala hal di alam semesta ini me

Manusia Sang Masterpiece Penciptaan Allah SWT

          Manusia merupakan objek penciptaan terakhir Allah SWT, dia merupakan mahluk yang paling disayang oleh pemilik alam semesta ini, mahluk yang paling dibanggakan dan dipamerkan di depan malaikat dan bangsa jin, Allah menciptakan bumi, oksigen, tumbuh tumbuhan dan semua apa yang ada di semesta ini lebih awal, kemudian menciptakan manusia sebagai penciptaan terakhir, setelah semua fasilitas semesta mendukung kehidupan manusia. Bayangkan jika allah menciptakan manusia terlebih dahulu dari matahari, tentu manusia tidak akan bisa hidup, makan dan minum, karena tidak ada cahaya yang meneranginya. Segala fasilitas di alam semesta diciptakan untuk melayani manusia dengan perhitungan yang sangat presisi, sedikit saja matahari bergeser dari garis edarnya, barang tentu kita sebagai manusia akan terbakar di muka bumi ini. Bukan hanya hal tersebut, Allah memberikan manusia akal dimana dengan akal tersebut kita dapat berimajinasi, berkreativitas dan memilih berbagai pilihan di semesta ini yan

Sebuah Upaya Normalisasi Bentuk Keluarga Modern Kaum LGBT dalam Pandangan Dr. Marilyn Friedman

Gambar
                                                                Sumber foto :  https://journals.sagepub.com/        Dr. Marilyn Friedman merupakan profesor keperawatan di School of Nursing at California State University, Los Angles (CSULA). Pada tahun 1970 ketika dia mengajar sebagai dosen keperawatan,dia merasa perlu mengembangkan Keperawatan Keluarga secara komperhensive karena saat itu textbook keperawatan keluarga sangat sedikit pun bentuk pengkajian keperawatan keluarga. Friedman kemudian melakukan penelitian pada berbagai literature sosiologi keperawatan keluarga. Pada akhirnya beliau membuat buku keperawatan keluarga  yang telah diterjemahkan , pada berbagai macam bahasa  di Dunia serta banyak digunakan di sekolah - sekolah keperawatan  baik undergraduete maupun postgraduated nursing program di Dunia yang berjudul  Familiy Nursing : Theory and Assesment (1981). Berkat karya tersebut Friedman di juluki sebagai ” Mother Of Family Nursing”. 1 Adapun bentuk keluarga dalam textbo

Konsep Pendidikan menurut Mohammad Natsir

Gambar
                                                                                 Sumber: Republika.co.id         Mohammad Natsir  dilahirkan pada masa penjajahan belanda, beliau adalah pendiri Dewan Dakwah Islamiyah, Menteri Penerangan dan Pemimpin Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI). M Natsir Lahir pada Tanggal   17 Juli 1908 di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, buah cinta dari pasangan suami isteri Idras Sutan Saripado, seorang juru tulis kontrolir, dan Khadijah ,Natsir kecil menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya di Hollandsche Inlandsche Schoolen (HIS, yang didirikan pertama kali oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1914 untuk memberikan pendidikan dasar yang lebih maju bagi orang Cina dan kaum Bumiputera) padang pada tahun 1923. Kemudiam Natsir melanjutkan pendidikanya di Meer Uitgebreide Lagere Onderwijs (MULO, sekarang Sekolah Menegah Pertama) Padang. Anak Minagkabau yang bercita-cita menjadi seorang   sarjana di bidang hukum at

The Chaos of Pandemic Worldview On Several +62 Citizen (Kekacauan Cara Pandang Menghadapi Covid-19 Pada Beberapa Warga +62)

Gambar
         Oleh: Gumilar S      Dunia internasional mulai menyoroti negara indonesia dalam menghadapi covid, menurut The New York Times indonesia menjadi epicentrum covid di Asia setelah di india, data terakhir yang dikutip dari Kompas.com Sabtu (24/7/2021) malam, kasus Covid-19 di Indonesia berjumlah 3.127.826 dari angka tersebut Indonesia masuk urutan ke-14 sebagai negara dengan kasus infeksi corona terbanyak di Dunia   . Ditengah kegopohan pemerintah indonesia dalam menghadapi covid 19 beberapa masyarakat indonesia masih mengabaikan protokol kesehatan. Mereka berpandangan bahwa setiap orang sudah dituliskan takdirnya, dia terkena covid 19 atau tidak,   jika sudah takdir terkena Covid 19, ya terkena, sehingga mengabaikan himbauan yang dianjurkan oleh pemerintah seperti menjaga jarak , memakai masker dan lain-lain. Mereka bersikap pasif dan mengikuti saja apa kehendak Allah SWT atas dirinya.   Kemudian fenomena mereka lebih takut kepada Tuhan daripada Corona. Hal   tersebut dapat menja